kurasa kamu akan dipanggil bapak. atau ayah. atau papa. atau segala apa yang kamu mau untuk disematkan pada julukanmu besok. tapi untukku kamu akan jadi bapak, kamu akan dipanggil bapak.

kurasa kamu akan dipanggil bapak. pada senin pagi, pada minggu malam, pada jumat sore, dan hari-hari lainnya (dan setiap saat). kemudian setiap saat pula, kamu akan menyambut panggilan itu dengan senyum berlesung menawanmu itu.

kupikir kamu akan dipanggil bapak. di hamparan rumput lapangan bola, atau di taman bermain, atau di restoran cepat saji, atau di gerbang sekolah. namun yang pasti adalah di rumah kecilmu yang penuh kertas bercorak warna warni di seluruh permukaan lantai dan menghangatkan dinding rumah itu.

sayang, aku yakin kamu akan dipanggil bapak, entah oleh siapa. namun yang pasti sepasang kaki kecil dengan langkah tak beraturan itu nantinya akan lari ke pelukanmu, entah kapan. lalu kamu akan menjawab tawa riangnya yang lucu dengan ciuman sayang di pipi. dan kamu akan merawatnya jauh lebih baik, jauh lebih hati-hati, daripada ketika kamu merawat jiwamu sendiri.

sayangku, kamu nanti akan dipanggil bapak. pelakunya akan menjadi satu-satunya yang kamu cintai di dunia ini, satu-satunya yang akan kamu gandeng penuh hati. dan dia akan tahu, dia akan ingat seumur hidupnya, bahwa kamu adalah bapak terbaik di seluruh alam semesta. bapaknya. bapaknya satu-satunya.