di dunia yang serba mungkin, kupikir kamu adalah satu-satunya yang pasti.
kamu bisa pergi sesukamu, berlari jauh ke ujung dunia yang sana, mengejar apa yang diangankan olehmu, pamit sesempatmu, menggandeng teman-temanmu ke atas bukit, pergi berenang dan menyelam di lautan manusia lainnya. tapi buatku — setidaknya buatku, kamu selalu dekat di sini, selalu kembali.
dan aku, selalu punya kesempatan untuk balik badan, melangkah pergi, mencari kawanan lain, menyambangi berbagai bentuk bahagia lain yang bisa kudapat, bertumbuh dewasa dan melupakan permainan kecil sore hari kita. tapi di dalam dompet tuaku ada potretmu, kamu selalu di sini, dan aku selalu kembali.
lalu kamu menjadi semakin bersinar. kamu tumbuh, kamu besar, kamu tidak bisa lagi kupeluk seperti enam tahun lalu. namun kamu tetap kamu yang hangat, yang penuh sayang, yang seperti kuah mie pada hari-hari dingin.
dan aku tetap aku, yang selalu kembali untuk permainan kecil sore hari kita.